Sabtu, 28 Mei 2011

ada yang bisa kita pelajari dari bagaimana Cara Ayah Marck Zuckerberg Mendidik Anaknya Menjadi Pemuda Terkaya Se-Dunia

Ingin membesarkan anak jadi orang terkaya di dunia? Dr Edward Zuckerberg, ayahanda Mark Zukerberg pendiri jaringan sosial Facebook, membuka rahasia suksesnya.
Kuncinya, kata Edward, mendukung kekuatan dan minat anak serta menjaga keseimbangan antara bekerja dan bermain. Tidak hanya itu ketertarikan Mark terhadap komputer akibat pengenalannya dengan komputer sejak dini.
“Hal ini memperkaya ketertarikan Mark terhadap teknologi,” kata dia seperti dilansir The Associated Press, Jumat 4 Februari 2011.
Edward menceritakan, keluarganya terpapar komputer sejak 1985. Ketika itu Edward, yang berkantor di rumah, mulai melakukan komputerisasi. Mark dibesarkan dalam lingkungan tersebut sejak kecil.
Edward mengaku pengetahuan dia mengenai komputer terbatas. Meski begitu dia kerap menjadikan kantornya padat teknologi. “Saya berusaha memiliki teknologi yang paling mutakhir,” kata dia.
Ia kemudian mengajarkan Mark program komputer. “Tapi kemampuan programming dia selanjutnya adalah otodidak,” kata Edward.
Ayah empat anak itu mengaku hal terpenting dalam membesarkan anak adalah  tidak memaksakan mereka. “Lebih baik mengenali apa kekuatan mereka, dan mendukungnya, serta mendorong pengembangan hal-hal yang mereka sukai,” ujar Edward.
Keluarga Zuckerberg tak menerapkan fisik dalam mendisiplinkan anak-anak mereka. “Saya tidak percaya pada disiplin fisik,” kata dia. Tetapi Edward menambahkan orang tua perlu memberitahu perilaku tertentu adalah perilaku yang tak akan ditolerir.
“Jika Anda menyampaikan ketidaksukaan anda terhadap perilaku negatif tertentu pada usia dini, mereka akan belajar memahami perasaan anda mengenai hal-hal itu,” kata dia.
Meski tak ingin disebut sebagai ahli, dia mengingatkan anak-anak perlu untuk diingatkan, bahwa ada masa bekerja dan bermain.
Edward menggambarkan Mark sebagai murid baik yang tertarik pada matematika dan ilmu pengetahuan. Mark adalah anak pendiam yang tak suka mengumumkan prestasi dia. Ketika Mark dinobatkan sebagai person of the year oleh Majalah Time, anaknya itu hanya berkata, “Pasti tahun ini sepi sekali.”
Edward mengatakan dia bangga atas prestasi Mark, dan seluruh anaknya. Saudara perempuan Mark, Randi, saat ini menjabat sebagai direktur pemasaran Facebook. Donna, adiknya yang lain, seorang kandidat doktor jurusan Klasik di Princeton. Sementara adik bungsu Mark, Arielle saat ini duduk di bangku kuliah di Claremont McKenna College.
Lalu bagaimana pendapat Edward mengenai film The Social Network yang menceritakan ihwal pendirian Facebook, dan sekelumit kisah hidup Mark. “Jika film itu hanya sebuah cerita, dan bukan cerita mengenai anak saya, saya rasa itu adalah hal yang bisa ditoleransi,” kata Edward.
Edward sekarang menikmati kesuksesan anaknya dengan caranya sendiri. Dia menggunakan Facebook sebagai alat promosi praktik dokter giginya. Satu jam sehari dihabiskannya untuk memperbarui akunnya.
Dan satu hal lagi, dia juga masih memeriksa rutin gigi si Mark, putranya yang dinobatkan pemuda terkaya di dunia itu. [VIVAnews

The Power of Relaxation; Sejenak Mengistirahatkan Otak

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stres, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya. “Seberapa berat menurut Anda kira-kira segelas air ini?”
Para siswa menjawab, mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya,” kata Covey.
“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan, jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”
“Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya,” lanjut Covey.
“Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi, sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban tersebut.”
“Bukan beban berat yang membuat kita stres, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut,” simpul Covey.
Setiap saat, kita senantiasa perlu belajar masuk ke dalam ketenangan dan keheningan, dan belajar melepaskan semua beban di kepala kita. Bagaimana caranya? Cukup dengan menyadari saja dan rileks, serta membiarkan otak kita istirahat dari aktivitas berpikir yang tidak perlu.
Pikiran akan selalu memilah, menghakimi, dan mengikuti cara berpikir yang dianggap benar olehnya. Bila kita berpikir tanpa disertai kesadaran bahwa kita sedang berpikir, maka kita akan terseret oleh permainan pikiran yang tidak ada habisnya.
Pada saat kita merasa marah dan frustrasi, pastilah pikiran kita sangat ribut dan tidak dapat berpikir dengan jernih. Apa yang dapat kita lakukan saat itu agar dapat merasa lebih baik? Satu-satunya adalah mengistirahatkan otak kita dari aktivitas berpikir yang kalut, dan itu bisa dilakukan dengan banyak cara.
Ada yang dengan mendengarkan musik sehingga pikirannya teralihkan. Ada yang dengan pergi jalan-jalan. Ada yang dengan curhat. Ada yang dengan memuntahkan segala uneg-unegnya dengan berteriak agar menjadi letih. Ada yang menyerahkan segala-galanya kepada Tuhan atau kepada seseorang yang ia percaya. Ada yang menggunakan mantra untuk menenangkan pikirannya.
Bisa juga dengan menyadari saja dan rileks, dan membiarkan otak kita beristirahat dari segala aktivitas pikiran. Hal ini mirip seperti tidur pulas. Tidak perlu lama-lama, setelah 5–10 menit kita akan merasa lebih segar. Pada saat itu, kita barulah mulai menganalisis kembali dengan menggunakan pikiran. Setelah rileks itu, kita akan lebih bisa berpikir dengan jernih.
Tapi tentu saja, relaksasi ini tidak dapat membuat Anda begitu saja melepaskan semua permasalahan hidup Anda yang telah mengakar dan berurat saraf dalam bawah sadar Anda. Misalnya, rasa takut akan gelap, trauma, minder, dan sebagainya. Relaksasi ini akan membuat Anda lebih bisa berpikir dengan jernih dan melihat situasi dan kondisi dengan lebih baik. Dan berita baiknya, relaksasi ini akan langsung kita rasakan manfaatnya begitu dipraktikkan. Bila Anda sudah terbiasa melakukan hal ini, maka relaksasi akan berlangsung alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah Anda sedang berjalan, berbaring, duduk atau berdiri, menunggu di bus, lagi BAB, kita dapat masuk dalam keadaan yang hening.

7 Kebiasaan Sederhana untuk Mempertajam Pikiran

Kebiasaan atau gaya hidup yang sederhana sebenarnya lebih memiliki kemampuan radikal untuk mempertajam cara berpikir kita dan meningkatkan potensi kehidupan kita. Kalau mau sebenarnya kita bisa dengan mudah mengintegrasikan perilaku atau kebiasaan yang sederhana tersebut ke dalam rutinitas hidup kita.
First we form habits, then they form us.
- Rob Gilbert
1. Memberikan tantangan baru kepada pikiran
ni bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan baru, berlatih keterampilan baru atau sekedar menyerap informasi baru. Kita terbiasa dengan rasa nyaman berada di lingkungan yang sudah dikenal dan takut berhadapan dengan yang baru. Padahal pikiran kita sangat mampu menyerap informasi dan beradaptasi dengan lingkungan yang sama sekali asing. Description: Alien
Dalam otak kita suatu perilaku dapat diibaratkan sebagai satu jalan di hutan lebat yang harus diretas, pada saat pertama memang kita seringkali gagal bila bentuknya semacam skill, tapi seiring dengan makin sering dijalani maka jalannya akan berkembang makin lebar. Nah tugas kita adalah memperbanyak percabangan jalan tadi agar pikiran kita bisa terus makin kaya dengan cara-cara baru. Wawasan kita akan makin luas, keterampilan kita makin meningkat dan setidaknya anda akan terhindar dari rasa bosan. Description: Island with a palm tree
2. Perlakukan otak dengan baik

Pikiran atau otak (sebagai organnya) adalah bagian dari tubuh. Memang secara berat hanya kurang lebih 2% akan tetapi bila dikaitkan dengan penyerapan oksigen misalnya otak mengkonsumsi lebih dari 20%. Otak juga harus terjaga dari defisit glukosa. Pernah dengar hipoglikemik? Pada saat kondisi seperti itu biasanya paling sulit diajak mikir. Description: Sick smile
Berikan bahan bakar yang cukup. Makanan yang sehat. Jaga kadar oksigen darah tetap tinggi dengan olahraga teratur. Dan berikan kesempatan istirahat yang cukup. Beberapa literatur menyatakan tidur yang cukup untuk orang dewasa adalah 4-8 jam sehari. Pikiran yang lelah juga menjadi lingkaran setan mengganggu tidur dan sebaliknya tidur yang tidak cukup akan mengganggu cara berpikir. Description: Sleepy smile
3. Kita hidup sekarang, fokus, perhatikan sekarang !
Semenit yang lalu itu sudah jadi sejarah, semenit kedepan masih angan-angan. Kita hidup di saat sekarang, karenanya fokus ! Kita tidak bisa belajar sesuatu atau mengingat sesuatu yang terjadi sekarang bila pikiran kita terjebak di masa lalu atau masa depan.
Jadi jangan biarkan pikiran anda mengembara terlalu jauh (berpanjang angan), alih-alih tinggal di masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan, berpikirlah dan hiduplah pada saat ini. Description: Sun
4. Jika punya rencana, tuliskan.
Jika sesuatu membutuhkan perhatian anda di masa depan (rencana), tulislah rencana anda. Untuk jangka pendek. Tulis saja semacam to-do list. Ngga usah memboroskan otak untuk mengingat hal-hal yang perlu anda lakukan besok. Itu akan sangat membuang kesempatan mendapatkan informasi, melatih skill atau mencoba sesuatu yang baru menjadi berkurang.
Saat sekarang ini sudah cukup banyak gadget yang bisa melakukan fungsi office sederhana seperti ini. Description: Mobile phone
5. Dipelajari berulang-ulang.
Seringkali disebut over-learning. Tujuan utamanya adalah meretensi informasi. Bila ia merupakan kegiatan atau praktek, maka lama-kelamaan akan berubah menjadi terampil. Sbgmana disebutkan di point 1., keterampilan baru sama seperti jalan setapak baru. Pertama memang harus sulit. Semakin lama dipelajari akan semakin mudah. dan bahkan kita bisa lebih santai dalam melakukannya.
Terlebih bila kita harus melakukannya dengan sedikit bantuan eksternal, maka kita harus lebih rajin berlatih. Contohnya seorang orator, orator yang baik justru akan mempelajari bahan yang akan disampaikan. Dokter bedah, pianis konser, dan masih banyak profesi lainnya.
6. Membina hubungan baik
Membina hubungan baik dengan orang di sekitar kita. Bahkan mungkin yang lebih bersifat meningkatkan semangat akan mempertajam pikiran. Karena otak manusia yang sedang dalam keadaan stress memikirkan hubungan dengan rekan kerja, keluarga, masyarakat cenderung bekerja tidak optimal.
Manusia adalah makhluk sosial. interaksi rutin yang baik dengan teman-teman dekat dan keluarga akan mengurangi masalah-masalah yang perlu dipikirkan dan akan meningkatkan gairah kerja.
7. Selalu bersikap positif dan selalu dapatkan alasan untuk tersenyum
Semakin sering kita merasa positif akan juga membuat semakin mudah kita melakukan apa yang sedang kita kerjakan. Bila anda menggabungkannya dengan 6 poin di atas efeknya akan berlipat-lipat. Kita sudah sering dengar cerita berpikir dan merasa positif (positive thinking & positive feeling) yang selalu mengawali cerita-cerita sukses.

10 Cara Mempertajam Pikiran

Siapa bilang penyakit lupa alias tidak ingat itu cuma konsumsi para lansia? Karena mereka yang masih muda-muda pun bisa saja mengidap penyakit tulalit alias pelupa layaknya yang tua-tua.

Banyak faktor yang menjadi biang keladi munculnya gangguan kelupaan tersebut, mulai dari makanan yang dikonsumsi, pekerjaan yang menumpuk serta kesibukan-kesibukan lainnya.

Belum lagi dengan keakraban orang muda dengan berbagai perangkat teknologi modern. Telepon selular, komputer, e-mail, hingga internet, disebut-sebut sebagai piranti teknologi yang bisa memaksa tubuh dan otak terus bekerja selama 24 jam.

Nah, hiruk-pikuknya aktivitas tersebutlah yang konon bisa memicu hilangnya kemampuan otak untuk mengingat-ingat.

Namun begitu, gangguan kelupaan tersebut tetap bisa diatasi, kok. Dengan mengikuti beberapa tips sederhana ini, mudah-mudahan penyakit lupa tersebut bisa dihindari:

1. Fokuskan diri untuk mendengar dan kurangi berbicara. Pasalnya, dengan mendengar akan mendorong kita untuk lebih berkonsentrasi.

2. Disiplin berdiet. Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang kaya protein, di samping juga buah dan sayuran, akan memberikan suntikan 'tenaga' bagi otak.

3. Usahakan untuk mengurangi bahkan mungkin menghindari pergaulan dengan mereka yang selalu berpikiran negatif. Sebaliknya kembangkan selalu pemikiran positif. Karena berpikir positif itu bisa menstimulir proses kerja otak.

4. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Pasalnya lemak-lemak tersebut bisa menyumbat saluran arteri yang tengah menyuplai darah ke otak.

5. Baca, baca, dan baca. Banyak membaca dengan diselingi bermain puzzle merupakan latihan yang sangat baik bagi otak. Karenanya, isilah waktu senggang Anda dengan berbagai jenis bacaan, dari yang fiksi hingga yang berat sekalipun nggak apa-apa kok.

6. Minumlah vitamin, khususnya vitamin E dan suplemen yang mengandung unsur seng. Berbagai penelitian menunjukkan kalau kedua unsur tersebut bisa membantu memperlambat proses penuaan dini serta meningkatkan kemampuan ingatan.

7. Jangan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Terlalu banyak alkohol konon akan membunuh sel-sel otak secara perlahan-lahan, lho.

8. Rencanakan selalu aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Karena yang namanya bersosialisasi itu konon bisa mengusir rasa malas pada otak.

9. Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu. Menurunkan berat badan, tekanan darah, serta kadar kolesterol dalam tubuh terkadang lebih ampuh dengan diet dan olahraga ketimbang obat-obatan. Selain itu usahakan untuk mempelajari dan mengetahui efek samping dari obat-obatan yang Anda minum. Obat tidur misalnya, konon bisa mengakibatkan hilangnya memori.

10. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga secara rutin dalam agenda Anda. Pasalnya, aktivitas tersebut bisa melancarkan sirkulasi darah ke otak.

Rabu, 25 Mei 2011

Memori

Disusun oleh: Judithia A. Wirawan, Psi., Msi.

Dalam lingkup ilmu Psikologi, ada beberapa teori mengenai Memori yang dikemukakan oleh para ahli. Di bawah ini akan dibahas beberapa dari teori-teori tersebut.

ASSOCIATION MODEL (MODEL ASOSIASI)
Teori awal mengenai Memori dikenal sebagai Association Model (Model Asosiasi). Menurut model ini, memori merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep. Tokoh yang terkenal mendukung teori ini antara lain adalah Ebbinghaus yang melakukan beberapa penelitian, antara lain mengenai fungsi lupa serta savings. Grafik di bawah menunjukkan salah satu hasil penelitian yang menunjukkan tingkat retensi yang makin rendah dengan berjalannya waktu.


Image

COGNITIVE MODEL (MODEL KOGNITIF)
Cognitive Model (Model Kognitif) mengatakan bahwa Memori merupakan bagian dari information processing. Teori ini mencoba menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam Memori sebagai berikut:

* Memori Sensoris: Memori Sensoris didefinisikan sebagai ”momentary lingering of sensory information after a stimulus is removed.” Diterjemahkan secara bebas, kalimat di atas bermakna bahwa Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut.
* Memori Jangka Pendek: Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya rehearsal (mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya) atau encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat.
* Memori Jangka Panjang: Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses retrieval ini bisa berupa:
o Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
o Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recal.

Retrieval bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang berhubungan dengan apa yang tersimpan di Memori Jangka Panjang. Terkadang kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip of the tounge. Misalnya ketika kita bertemu dengan kenalan lama dan kita yakin sekali bahwa kita mengingat namanya namun tetap tidak dapat menyebutkannya.

TULVING’S THEORY OF MULTIPLE MEMORY SYSTEMS
Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga sistem Memori:

* Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya. Memori ini tidak hanya dimiliki manusia, melainkan dimiliki oleh semua makhluk yang mempunyai kemampuan belajar, misalnya binatang yang mengingat bagaimana caranya melakukan akrobat di sirkus.
* Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta, misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara. Kebanyakan dari Memori Semantik berbentuk verbal.
* Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa kecil seseorang.

Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di atas antara lain melalui:

* Amnesia: Adanya amnesia yang berbeda-beda, misalnya penderita amnesia yang melupakan semua Memori Episodik (pengalaman masa lalu), tapi masih mengingat Memori Prosedural.
* Penyakit Alzheimer’s yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu saja.

CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMORI
Para ahli masih memperdebatkan apakah Memori merupakan suatu trait (sifat) atau skill (kemampuan). Trait merupakan sesuatu yang stabil dan tidak dapat ditingkatkan, sedangkan skill merupakan sesuatu yang bisa dipelajari dan ditingkatkan.
Orang yang memiliki kemampuan Memori yang sangat tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

* Proses encoding yang majemuk dan bermakna.
* Memiliki banyak cue dengan asosiasi tinggi
* Banyak latihan

Contoh orang-orang dengan kemampuan Memori yang tinggi:

* Steve Faloon: dapat mengingat deretan angka yang panjang
* John Conrad: dapat mengingat pesanan makanan di restoran dengan sangat baik
* Rajan: dapat mengingat angka phi

Bagi orang normal, ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Memori, antara lain:

* Mnemonic: Menciptakan asosiasi antar hal yang harus diingat.
* Method of loci: Berusaha menciptakan gambaran seperti peta di benak kita dan mengasosiasikan tempat-tempat dalam peta itu dengan hal yang ingin diingat.
* Peg word/ irama: Mengasosiasikan kata yang ingin diingat dengan kata lain yang berirama.
* Menggunakan bayangan visual, misalnya John Conrad menggunakan bayangan visual untuk mengingat pesanan makanan dari para tamu.
* Memahami hal yang harus diingat, dan tidak hanya menghafalkan di luar kepala. Hal yang dipahami akan diingat lebih lama daripada hafalan luar kepala.
* Konteks ketika suatu hal sedang dipelajari sama dengan konteks ketika hal tersebut harus diingat kembali (encoding specificity)
* Memori akan baik ketika individu merasa terlibat secara emosional, namun keterlibatan emosional tidak terlalu tinggi.
* Menggunakan sebanyak mungkin cue ketika berusaha mengingat sesuatu.
* Memori akan lebih baik jika sesuatu dipelajari berulang kali walaupun masing-masing sesi cukup pendek, daripada mempelajari sesuatu dalam satu sesi yang panjang. Jadi, lebih baik mempelajari sesuatu dalam 3 sesi terpisah yang masing-masing lamanya 20 menit daripada 1 sesi yang lamanya 1 jam.
* Memori akan lebih baik jika bahan pelajaran disimpan dalam beberapa cara, misalnya mengingat suatu pelajaran baik dari segi visual maupun audio akan lebih baik daripada hanya salah satu saja.

Kamis, 19 Mei 2011

Agar Berbicara Lebih Menyakinkan

Jose Benki memiliki ketertarikan meneliti pidato dan dunia psikolinguistik. Ilmuwan dari University of Michigan ini mengatakan, orang yang kecepatan bicaranya sekitar 3,5 kata per detik, akan lebih berkemungkinan disetujui pendengarnya daripada orang yang berbicara lebih cepat atau lebih lambat.

Benki meneliti 1.380 hasil rekaman telepon yang dilakukan oleh 100 orang yang meminta orang lain berpartisipasi dalam sebuah survei. Hasil rekaman itu lalu dianalisis kelancaran dan kedalaman suaranya, dan korelasi kedua variabel itu terhadap kemampuan partisipan dalam meyakinkan orang lain.

Hasilnya, pria yang suaranya tinggi cenderung lebih rendah kemampuan persuasinya dibandingkan pria bersuara lebih dalam. Tapi kedalaman suara tidak menunjukkan pengaruh signifikan bagi perempuan.

Para peneliti juga memeriksa penggunaan jeda dalam berbicara. Mereka menemukan, orang yang bicara dengan menerapkan jeda-jeda pendek yang lebih sering, akan cenderung lebih mampu mempersuasi orang lain ketimbang orang yang bicaranya terlalu lancar.

“Penggunaan jeda yang dimaksud adalah sekitar 4-5 kali per menit,” ungkap Benki.

Pewawancara tidak membuat jeda sama sekali, adalah yang paling rendah tingkat persetujuannya. Namun orang yang bicara dengan terlalu banyak jeda, walaupun dianggap gagap, mereka justru memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi daripada orang yang bicaranya terlalu lancar. [mor]

Minggu, 15 Mei 2011

6 Prinsip Cara Berpikir Seorang Pemimpin Bernama Muhammad

Seorang pemimpin dinilai bagaimana dia bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya. Salah satu yang terpenting adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan membuat kebijakan, efektifitas sebuah kebijakan dan bagaimana dampak atas kebijakan tersebut.

Sebuah keputusan lahir dari sebuah proses berpikir. Bermula dari cara pandang seseorang dalam menilai sesuatu yang kemudian berpengaruh terhadap cara berpikirnya. Cara berpikir yang dilandasi cara pandang tadi akan menjadi penentu, tepat atau tidaknya keputusan seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan.

Kebijakan seorang pemimpin seringkali berpengaruh terhadap banyak orang dan ruang lingkup serta waktu yang lebih luas. Kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan dalam memilih sebuah kebijakan akan berujung pada kegagalan suatu program atau bahkan kehancuran sebuah negara dan bangsa.



Bagaimana cara Muhammad saw berpikir?

Sebagian besar dari kita pernah mendengar tentang kepemimpinan seorang Muhammad saw. Dalam masa 22 tahun beliau sanggup mengangkat derajat bangsa Arab dari bangsa jahiliah yang diliputi kebodohan dan keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka dan berhasil memimpin banyak bangsa di dunia. Orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya merasakan kelembutan, kasih sayang dan penghormatan dari seorang pemimpin bernama Muhammad.

Cara berpikir Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak.

Inilah cara berpikir Muhammad saw tersebut :

1. Beliau menomorsatukan fungsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar lainnya

Keempat sahabat yang dikenal sangat dekat dengan Beliau, yakni Abu Bakar Assidiq, Umar ibnu Khattab, Ustman ibnu Affan dan Ali ibnu Abi Tholib adalah gambaran jelas kemampuan Muhammad saw dalam melihat fungsi. Keempat sahabat tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam era kepemimpinan Muhammad saw, yaitu :

- Abu Bakar Assidiq yang bersifat percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw, adalah sahabat utama. Ini bermakna kepercayaan dari orang lain adalah modal utama seorang pemimpin.

- Umar ibnu Khattab bersifat kuat, berani dan tidak kenal takut dalam menegakkan kebenaran. Ini bermakna kekuasaan akan efektif apabila ditunjang oleh semangat pembelaan terhadap kebenaran dengan penuh keberanian dan ditunjang kekuatan yang memadai.

- Ustman ibnu Affan adalah seorang pedagang kaya raya yang rela menafkahkan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan Muhammad saw. Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah pendanaan. Sebuah kepemimpinan akan lebih lancar apabila ditunjang kondisi ekonomi yang baik dan keuangan yang lancar. Dan juga dibutuhkan pengorbanan yang tulus dari pemimpinnya demi kepentingan orang banyak.

- Ali ibnu Abi Thalib adalah seorang pemuda yang berani dan tegas, penuh ide kreatif, rela berkorban dan lebih suka bekerja dari pada bicara. Kepemimpinan akan menjadi semakin kuat karena ada regenerasi. Tidak ada pemimpin yang berkuasa selamanya, dia perlu menyiapkan penerus agar rencana-rencana yang belum terlaksana bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya.



2. Beliau mengutamakan segi kemanfaatan daripada kesia-siaan

Tidak ada perkataan, perbuatan bahkan diamnya seorang Muhammad yang menjadi sia-sia dan tidak bermakna. Pilihan terhadap kurma, madu, susu kambing dan air putih sebagai makanan yang bermanfaat untuk tubuh adalah salah satu contohnya. Bagaimana sukanya Muhammad terhadap orang yang bekerja keras dan memberikan manfaat terhadap orang banyak dan kebencian beliau terhadap orang yang menyusahkan dan merugikan orang lain adalah contoh yang lain.



3. Beliau mendahulukan yang lebih mendesak daripada yang bisa ditunda

Ketika ada yang bertanya kepadanya, mana yang harus dipilih apakah menyelamatkan seorang anak yang sedang menghadapi bahaya atau meneruskan shalat, maka beliau menyuruh untuk membatalkan shalat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya.



4. Beliau lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri

Ketika datang wahyu untuk melakukan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, Muhammad Saw baru berangkat ke Madinah setelah semua kaum Muslimin Makkah berangkat terlebih dulu. Padahal saat itu beliau terancam akan dibunuh, namun tetap mengutamakan keselamatan kaumnya yang lebih lemah.

Ketika etnik Yahudi yang berada di dalam kekuasaan kaum Muslimin meminta perlindungan kepadanya dari gangguan orang Islam di Madinah, beliau sampai mengeluarkan pernyataan : Bahwa barang siapa yang mengganggu dan menyakiti orang-orang Yahudi yang meminta perlindungan kepadanya, maka sama dengan menyatakan perang kepada Allah dan Rasulnya. Padahal tindakan demikian bisa menjatuhkan kredibilitas Beliau di mata kelompok-kelompok etnik Arab yang sudah lama memusuhi etnik Yahudi.



5. Beliau memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk umatnya

Apabila ada orang yang lebih memilih mempersulit diri sendiri dari pada mempersulit orang lain, maka dia adalah para Nabi dan Rasul. Begitu pun dengan Muhammad saw. Ketika orang lain disuruh mencari jalan yang termudah dalam beragama, maka Beliau memilih untuk mengurangi tidur, makan dan shalat sampai bengkak kakinya.

Ketika dia menyampaikan perintah Allah Swt kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian saja dari harta mereka, dia bahkan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dan tidak menyisakan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di samping mesjid, satu dua potong pakaian dan beberapa butir kurma atau sepotong roti kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelepah korma.

Seperti pernah dia bertanya kepada Aisyah ra. Istrinya apakah hari itu ada sepotong roti kering atau sebiji korma untuk dimakan. Ketika istrinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka Muhammad Saw mengambil batu dan mengganjalkannya ke perut untuk menahan lapar.



6. Beliau lebih mendahulukan tujuan akhirat daripada maksud duniawi

Para Nabi dan Rasul adalah orang-orang terpilih sekaligus contoh teladan bagi kita. Muhammad Saw menunjukkan bahwa jalan akhirat itu lebih utama daripada kenikmatan dunia dengan seluruh isinya ini. Karena pandangannya yang selalu melihat akhirat sebagai tujuan, maka tidak ada yang sanggup menggoyahkan keyakinannya untuk menegakkan kebenaran.

“Seandainya kalian letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti dalam menyampaikan risalah ini.” Demikian Muhammad Saw berkata kepada para pemimpin Quraisy yang mencoba menyuap Muhammad Saw dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalangan suku-suku Arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya di kalangan mereka.

Sabtu, 14 Mei 2011

Bagaimana Berpikir & Bertindak Kreatif

Kreatifitas bukan datang dari langit, hanya ditunggu dan diharap terjadi secara tiba-tiba. Kreatifitas bisa diciptakan. Namun banyak orang tidak yakin bagaimana kreatifitas bisa hadir dan terus diolah sehingga menjadi sesuatu yang kadang sampai pada level habbit (jadi kebiasaan). Di bawah ini ada nukilan sederhana agar kita bisa lebih kreatif. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

1. Percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan

Jika Anda percaya sesuatu dapat dilakukan, pikiran Anda akan mencari cara-cara untuk melakukannya. Percaya akan suatu solusi akan melicinkan jalan menuju solusi.Hapuskan kata “tidak mungkin”, “tidak akan berhasil”, “tidak dapat dikerjakan”, “tidak ada gunanya mencoba”, dari pikiran dan kosa kata pembicaraan Anda.

2. Jangan biarkan tradisi melumpuhkan pikiran

Bersikaplah menerima gagasan baru. Lakukan eksperimen. Coba pendekatan baru. Bersikaplah progresif dalam semua yang Anda kerjakan.

3. Bertanyalah setiap hari kepada diri sendiri : “Bagaimana saya dapat bekerja dengan lebih baik”

Tidak ada batas untuk perbaikan diri. Ketika Anda bertanya pada diri sendiri : “Bagaimana saya dapat bekerja dengan lebih baik”, jawaban yang tepatpun akan muncul. Cobalah dan lihat hasilnya.

4. Bertanyalah setiap hari kepada diri sendiri : “ Bagaimana saya dapat bekerja lebih banyak

Kapasitas adalah keadaan pikiran. Mengajukan pertanyaan ini pada diri sendiri membuat pikiran Anda bekerja mencari jalan pintas yang cerdik. Kombinasi yang berhasil di dalam bisnis : Kerjakan apa yang Anda kerjakan dengan lebih baik (Perbaiki kualitas out put Anda), dan : Kerjakan lebih banyak apa yang Anda kerjakan (tingkatkan kuantitas out put Anda).

5. Praktekkan bertanya dan mendengarkan

Bertanya dan dengarkan maka Anda pun akan memperoleh bahan mentah untuk mencapai keputusan yang tepat. Ingat : Orang besar memonopoli kegiaatn mendengarkan ; orang kecil memonopoli kegiatan berbicara.

6. Bentangkan pikiran Anda

Dapatkan stimulasi. Bergaul dengan orang yang dapat membantu Anda memikirkan gagasan baru, cara baru mengerjakan segala sesuatunya. Berbaurlah dengan orang dari minat pekerjaan dan sosial yang berbeda.

Selasa, 10 Mei 2011

10 Tips Mengatur Waktu

1. Buatlah perencanaan
Anda memerlukan perencanaan kerja harian. Kalau tidak demikian, anda akan mengalokasikan waktu menurut apa sahaja yang kebetulan tiba dimeja tulis anda. Awasilah setiap hari dengan membuat jadual umum, dengan penekanan khusus pada dua atau tiga hal yang ingin anda selesaikan. Makin banyak waktu yang kita lewatkan untuk merencanakan sesebuah projek, makin sedikit waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

2. Pusatkan perhatian
Golongan yang menghadapi masalah serius dalam hal pengurusan waktu biasanya mencuba melakukan banyak hal sekaligus. Jumlah waktu yang digunakan dalam suatu projek bukanlah hal yang penting. Tetapi yang lebih penting ialah menyediakan jumlah waktu yang tidak terganggu.

3. Ambillah waktu rehat
Bekerja dalam tempoh yang lama tanpa rehat bukanlah penggunaan waktu yang efektif. Tenaga makin menurun, kebosanan makin mempengaruhi serta ketegangan fizikal dan mental makin terkumpul. Oeh itu, anda memerlukan masa rehat yang secukupnya kerana hanya berehat sahaja merupakan cara yang paling baik.

4. Jauhkan suasana berkecamuk
Sesetengah orang selalu membiarkan meja tulisnya dipenuhi kertas yang berselerak. Mereka mengra bahawa dengan cara itu persoalan yang penting akan naik sendiri ke atas timbunan kertas itu. Sebenarnya keadaan berkecamuk seperti ini mengganggu tumpuan serta meningkatkan ketegangan dan prestasi seperti orang yang tertimbus batu.

5. Jangan menjadi ‘perfectionist’
Ada perbezaan yang besar antara berusaha mendapat hasil yang baik dan bermati-matian mengejar kesempurnaan. Langkah yang pertama , dapat dicapai,memberi kepuasan dan sihat. Sementara langkah yang kedua, selalunya mustahil, mengakibatkan kekecewaan dan gangguan jiwa. Ia juga mengakibatkan pmbaziran waktu yang sia-sia.

6. Jangan takut mengatakan tidak
Daripada semua teknik menghemat waktu yang pernah dikembangkan, barangkali yang paling efektif ialah selalu menggunakan perkataan tidak. Belajarlah menolak dengan mengunakan kebijaksanaan tetapi tegas terhadap setiap permintaan yang tidak menunjang pencapaian sasaran anda.

7. Jangan menunda-nunda kerja
Penundaan kerja pada umumnya merupakan kebasaan yang sudah berakar umbi. Sungguhpun begitu, kita mampu mengubah kebiaaan ini asalkan kita menggunakan sistem yang tepat seperti putuskan untuk berubah segera setelah anda selesai membaca artikel ini, sementara hati anda tergerak oleh motivasinya. Mengambil langkah pertama dengan segera adalah amat penting. Seterusnya jangan mencuba terlalu banyak perkara dalam waktu yang singkat. Apa yang perlu dilakukan ialah memaksa dirimelakukan pekerjaan yang sudah tertunda sekarang juga.

8. Lakukanlah bedah siasat radikal
Kegiatan membuang waktu sama seperti kanser. Ia menghabiskan tenaga dan cenderung tumbuh semakin besar. Satu-satunya cara penyembuhan adalah pembedahan radikal. Jika anda membuang waktu dalam kegiatan yang membuatkan anda bosan, alihkan perhatian daripadanya kerana ia mensia-siakan tenaga anda. Buanglah kegiatan ini, seklai untuk selama-lamanya.

9. Delegasikan pekerjaan
Anda tidak perlu menjadi pemimpin nasional atau esekutif firma gergasi untuk mampu mendelegasikan pekerjaan. Sebagai peringatan, mewakilkan kepada pekerja bawahan pekerjaan yang tidak disukai oleh anda dan semua orang lain bukanlah mendelegasikannya, tetapi meberi perintah. Belajarlah mendelegasikan tugas yag penuh cabaran dan memberikan imbalan, bersama dengan kuasa secukupnya untuk membuat keputusan yang perlu. Ini dapat membantu melonggarkan waktu anda.

10. Jangan kecanduan kerja
Hampir semua eksekutif berjaya mempunyai jam kerja yang panjang, tetapi mereka tidak membiarkan pekerjaan mengganggu hal-hal yang pentig dalam hidup mereka, seperti bergaul dengan teman-teman dan berbual kosong.Ini membezakan mereka daripada orang yang kecanduan kerja yang sama tarafnya seperti orang yang kecanduan alkohol. Gejala kecanduan kerja mencakupi penolakan untuk mengambil cuti, tidak dapat menyingkirkan pejabat daripada fikiran pada hujung minggu serta isteri dan anak-anak yang asing baginya.

Senin, 09 Mei 2011

Obat Bagi Yang Dimabuk Cinta

Berikut adalah beberapa obat bagi orang yang dimabuk cinta namun belum sanggup untuk menikah.

Pertama: Berusaha ikhlas dalam beribadah.

Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”[10]

Kedua: Banyak memohon pada Allah

Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Ingatlah, Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al Mu’min: 60)

Ketiga: Rajin memenej pandangan

Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Lihatlah surat An Nur ayat 30 yang telah kami sebutkan sebelumnya. Mujahid mengatakan, “Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh Allah akan menumbuhkan rasa cinta pada Allah.”[11]

Keempat: Lebih giat menyibukkan diri

Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Ibnul Qayyim pernah menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[12]

Kelima: Menjauhi musik dan film percintaan

Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian dapat menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air dapat menumbuhkan sayuran.” Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.” Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.”[13]

Kasih Sayang di Hari Valentine

Saling memberi kado, saling memberi coklat dan hadiah, fenomena semacam inilah yang akan kita saksikan pada hari Valentine (14 Februari) dan hari ini pun disebut dengan hari kasih sayang. Jika ini didasari pada memadu kasih dengan pacaran, sudah kami jabarkan kekeliruannya di atas. Jika ini adalah kasih sayang secara umum, maka di antara kerusakan yang dilakukan adalah tasyabuh atau mengikuti budaya orang barat (orang kafir).

Mungkin sebagian kaum muslimin tidak mengetahui bahwa sebenarnya perayaan ini berasal dari budaya barat untuk mengenang pendeta (santo) Valentinus. Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 Februari sebagai hari peringatan santo Valentinus. Kenapa tanggal 14 Februari bisa dihubungkan dengan santo Valentinus? Ada yang menceritakan bahwa sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati karena memperjuangkan cinta), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu“. Pada kebanyakan versi menyatakan bahwa 14 Februari dihubungkan dengan kegugurannya sebagai martir.[14]

Dari sini menunjukkan bahwa perayaan Valentine bukan perayaan kaum muslimin, namun termasuk perayaan barat. Perayaan ini pun dimaksudkan untuk mengenang tokoh orang kafir yaitu santo Valentinus. Sehingga kerusakannya yang terlihat jelas adalah tasyabuh (meniru-niru) orang kafir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”[15] Menyerupai orang kafir (tasyabbuh) ini terjadi dalam hal perayaan, penampilan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas mereka. Tasyabbuh di sini diharamkan berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan kesepakatan para ulama (ijma’).[16]

Perayaan ini adalah acara ritual agama lain. Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta, asalnya adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka. Sehingga dari sisi inilah pemberian hadiah valentine menjadi terlarang.

Peringatan dari Komisi Fatwa di Saudi Arabia

Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Riset Ilmiyyah dan Fatwa, Saudi Arabia) telah menanggapi pertanyaan seputar ‘Idul Hubb (perayaan Hari Valentine). Para ulama yang duduk di sana menjawab, “Perayaan hari Valentine termasuk perayaan yang dikategorikan tasyabuh (meniru-niru) orang kafir dan termasuk salah satu hari besar dari kaum paganis Kristen. Karenanya, diharamkan bagi siapapun dari kaum muslimin, yang dia mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, untuk mengambil bagian di dalamnya, termasuk memberi ucapan selamat (kepada seseorang pada saat itu). Sebaliknya, wajib baginya untuk menjauhi perayaan tersebut sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allah dan hukuman-Nya.

Begitu pula seorang muslim diharamkan untuk membantu dalam perayaan ini, atau perayaan lainya yang terlarang, baik membantu dengan makanan, minuman, jual, beli, produksi, ucapan terima kasih, surat-menyurat, pengumuman, dan lain lain. Semua ini termasuk bentuk tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran, serta termasuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2).”[17] Demikian cuplikan dari fatwa Al Lajnah Ad Daimah.

Oleh karenanya, tidaklah pantas jika kaum muslimin ikut serta dalam perayaan ini baik dengan mengucapkan selamat Valentine lewat surat maupun lainnya, memberi hadiah dan coklat, serta mendukung dengan menjual berbagai hadiah untuk perayaan tersebut.

Rabu, 04 Mei 2011

Bersabarlah

Allah swt. berfirman:“Bersabarlah, dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.”(Q.s.AnNahl:127).
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Aisyah menuturkan hadis berikut ini dari Rasulullah saw. yang bersabda:”Sabar (yang sebenarnya) itu adalah pada saat menghadapi cobaan yang pertama.” (H.r.Bukhari,TirmidzidanNasa’i).

Kemudian sabar dibagi dalam beberapa macam: Sabar terhadap apa yang diupayakan, dan sabar terhadap apa yang tanpa diupayakan. Mengenai sabar dengan upaya, terbagi menjadi dua: Sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan Nya. Mengenai sabar terhadap hal hal yang tidak melalui upaya dari si hamba, maka kesabarannya adalah dalam menjalani ketentuan Allah yang menimbulkan kesukaran baginya.

Al-Junaid menegaskan, “Perjalanan dari dunia ke akhirat adalah mudah bagi orang beriman, tetapi hijrahnya di sisi Allah swt. adalah sulit. Dan perjalanan dari diri sendiri menuju Allah swt. adalah sangat sulit, tetapi yang lebih sulit lagi adalah bersabar bersama Allah swt.”
Ketika ditanya tentang sabar, al-Junaid menjawab, “Sabar adalah meneguk kepahitan tanpa wajah cemberut.”

Ali bin Abu Thalib r.a. mengatakan, “Hubungan antara sabar dengan iman adalah seperti hubungan antara kepala dengan badan.”Abul Qasim al Hakim menjelaskan, “Firman Allah swt, ‘Dan bersabarlah,’ adalah perintah untuk beribadat, dan firman Nya, ‘Dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah,’ (Q.s. An Nahl: 127) adalah untuk ubudiyah. Barangsiapa naik dari derajat ‘bagi Mu’ menuju derajat ‘dengan Mu’, maka ia telah beralih dari derajat ibadat ke ubudiyah. Rasulullah saw. bersabda: “Dengan Mu aku hidup dan dengan Mu aku mati’.”

Abu Sulaiman tentang sabar, dan ia mengatakan, “Demi Allah, kita tidak dapat bersabar dengan apa yang kita sukai, jadi bagaimana pula halnya dengan apa yang tidak kita sukai?”
Dzun Nuun berkata, “Sabar adalah menjauhi pelanggaran dan tetap bersikap rela sementara merasakan sakitnya penderitaan, dan sabar juga menampakkan kekayaannya ketika ditimpa kemiskinan di lapangan kehidupan.”

Ibnu Atha’ berkata, “Sabar adalah tetap tabah dalam malapetaka dengan perilaku adab.” Dikatakan, “Sabar adalah fana jiwa dalam cobaan, tanpa keluhan.” Abu Utsman berkomentar, “Orang yang paling sabar adalah yang terbiasa dalam kesengsaraan yang menimpa dirinya.” Dikatakan, “Sabar adalah menjalani cobaan dengan sikap yang sama seperti menghadapi kenikmatan.”
Abu Utsman juga berkata, “Pahala yang paling besar bagi amal ibadat adalah pahala untuk kesabaran. Tidak ada pahala lain yang melebihinya. Allah swt. berjanji, “Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (Q.s. An Nahl: 96).”

Amru bin Utsman mengatakan, “Sabar adalah berlaku teguh terhadap Allah swt. dan menerima cobaan cobaan Nya dengan sikap lapang dada dan tenang.” Al Khawwas menjelaskan, “Sabar adalah menetapi ketentuan ketentuan Kitabullah dan Sunnah Rasul.” Yahya bin Mu’adz mengatakan, “Sabar para pecinta adalah lebih besar daripada sabar orang zuhud. Betapa mengagumkan, bagaima mereka bersabar?” Mereka telah menyenandungkan: Kesabaran begitu indah di mana saja, Kecuali kepadamu, sabarmu tidaklah indah.

Ruwaym berkata, “Sabar adalah meninggalkan keluh kesah.” Dzun Nuun berkata, “Sabar adalah meminta pertolongan kepada Allah swt.” Syeikh Abu Ali ad Daqqaq mengatakan, “Sabar adalah seperti namanya. ” Syeikh Abu Abdurrahman melantunkan syair kepada saya, dari Abu Bakr ar Razy, dari syair Ibnu Atha’: Aku akan bersabar untuk ridha Mu, sedang rindu menghancurkan diriku Cukuplah bagiku bahwa Engkau ridha, meskipun diriku hancur karena sabarku.
Abu Abdullah bin Khafif mengatakan, “Sabar ada tiga macam: Sabar orang yang berjuang untuk bersabar (mutashabbir), sabar orang yang sabar (shabir) dan sabarnya orang yang sangat sabar (shabbaar).” Ali bin Abu Thalib r.a. berkata, “Sabar adalah gunung yang tak pernah terguling.”
Ali bin Abdullah al Bashry menuturkan, “Seorang laki laki datang kepada asy Syibly dan bertanya, ‘Sabar macam manakah yang tersulit bagi orang bersabar?’ Ia menjawab, ‘yaitu sabar terhadap Allah swt.’ Tetapi orang itu menyanggah, ‘Bukan!’ Asy Syibly menyarankan, ‘Sabar untuk Allah.’ Orang itu menyanggah lagi, ‘Bukan!’ Asy Syibly menjawab, ‘Sabar bersama Allah.’ Sekali lagi orang itu menyanggah, ‘Bukan!’ Asy Syibly bertanya, ‘Lantas, sabar yang mana?’ Orang itu menjawab, ‘Sabar berjauhan dengan Allah.’ Mendengar jawaban itu asy-Syibly berteriak sedemikian rupa sehingga nyaris ruhnya melayang’.” Abu Muhammad Ahmad al Jurairy menjelaskan, “Sabar tidaklah membedakan keadaan bahagia atau menderita, disertai dengan ketentraman pikiran dalam keduanya. Bersikap sabar adalah mengalami kedamaian ketika menerima cobaan, meskipun dengan adanya kesadaran akan beban penderitaan.” Salah seorang Sufi menyenandungkan: Aku bersaba dan aku belum melihat kehendak Mu atas sabarku Dan kusembunyikan petaka yang Kau kenakan pada diriku, di tempat sabar. Takut bahwa hatiku akan menge1uh tentang deritaku. sampai air mataku mengalir, penuh rahasia Dan aku tak tahu.

Syeikh Abu Ali ad Daqqaq berkomentar, “Orang yang sabar akan mencapai derajat yang tinggi di dunia dan di akhirat, sebab mereka telah mendapat derajat ‘kesertaan’ di sisi Allah swt. sebagaimana firman Nya, “Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar.” (Q.s. Al Anfal: 46). Dikatakan mengenai arti firman Allah swt, “Hai orang orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan katakanlah (dirimu kepada Allah).” (Q.s. Ali 1mran: 200), bahwa sabar (shabr) adalah berada di bawah tahap berteguh hati dalam kesabaran (mushaabarah) dan di bawah tahap mengaitkan diri kepada Allah (muraabathah).” Dikatakan juga, ‘Bersabarlah’ dengan dirimu dalam taat kepada Allah swt, ‘Berteguhlah dalam kesabaran’ dengan hatimu dalam menghadapi cobaan cobaan yang berkaitan dengan Allah swt. dan ‘kaitkanlah’ jiwamu terhadap kerinduan kepada Allah swt. Juga dikatakan, ‘Bersabarlah’ kepada Allah, ‘berteguhlah dalam kesabaran’ dengan Allah, dan ‘kaitkanlah’ jiwamu dengan Allah!” Dikatakan bahwa Allah swt. mewahyukan kepada Daud as, “Berakhlaklah dengan Akhlak Ku. Diantaranya adalah bahwa Aku adalah Yang Maha Penyabar.”

Dikatakan, “Seraplah kesabaran. Jika ia membunuhmu, engkau akan mati sebagai syahid. Jika ia menghidupimu, maka engkau akan hidup sebagai seorang yang mulia.”
Dikatakan juga, “Kesabaran untuk Allah adalah kesukaran, sabar dengan Allah adalah baqa’, sabar jauh di dalam Allah adalah cobaan, dan sabar jauh dari Allah adalah sangat hampa.” Para Sufi bersyair: Kesabaran berjauhan dengan Mu tercela akibatnya, Namun terpujilah segala kesabaran yang lain. Mereka juga membacakan: Bagaimana sabar, orang yang lepas dari Ku laksana utara dan selatan, Ketika orang orang bermain main di segala hal Aku melihat cinta bermain dengan orang orang itu.

Dikatakan, “Sabar dalam mencari pemenuhan hidup adalah tanda kemenangan, dan sabar dalam kesukaran adalah tanda keselamatan.” Dikatakan, “Bersikap teguh dalam kesabaran adalah sabar dalam bersabar, sampai kesabaran tenggelam dalam kesabaran dan kesabaran berputus asa dari kesabaran, sebagaimana dikatakan syair: Sabar orang yang, sabar hingga kesabaran meminta pertolongan kepadanya. Sang pecinta berseru kepada kesabaran, ‘Sabarlah’!”

Suatu ketika Syibly sedang ditahan di rumah sakit jiwa, dan sekelompok orang datang menjenguknya. Ia bertanya, “Siapa kalian ini?” Mereka menjawab, “Kami adalah sahabat sahabat tercintamu yang datang untuk mengunjungmu.” Maka Syibly lalu mulai melempari mereka dengan batu hingga mereka pun berlarian. Ia berteriak, “Wahai para pendusta jika kalian memang sahabat sahabatku, niscaya kalian akan sabar ketika aku diuji”.” Dalam suatu riwayat disebutkan, “Demi Penglihatan Ku, apa yang dipikul oleh mereka yang memikul beban demi Aku, adalah dalampenglihatan Ku.” Allah swt. berfirman: “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami.” (Q.s. AthThuur: 48).

Salah seorang Sufi mengabarkan, “Aku sedang berada di Mekkah – semoga Allah swt. menjaganya – dan kulihat seorang fakir sedang melakukan thawaf. Ia mengeluarkan selembar kertas dari saku bajunya, melihatnya, kemudian meneruskan thawafnya. Hari berikutnya kulihat la melakukan hal yang sama. Aku memperhatikannya selama beberapa hari, dan ia terus berbuat demikian. Lalu pada suatu hari ia berjalan mengelilingi Ka’bah, melihat kertas itu, mundur beberapa langkah, kemudian jatuh dan mati. Aku mengambil kertas yang ada di sakunya, dan di dalamnya tertulis, ‘Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami’.” Sebagian Sufi berkata, “Aku masuk ke negeri India dan aku melihat seorang pemuda bermata satu, yang dijuluki orang ‘Si Fulan yang Sabar’. Ketika aku bertanya tentangnya, orang mengatakan kepadaku, ‘Semasa muda, seorang sahabatnya berangkat untuk bepergian jauh. Ketika sahabatnya itu berpamitan, meneteslah air mata dari salah satu kelopak matanya, namun kelopak matanya yang sebelah lagi tidak. Ia katakan kepada bola matanya yang tidak menangis itu, ‘Mengapa engkau tidak menangis atas keberangkatan sahabatku? Engkau kularang melihat dunia ini!’ Lalu ditutupnya matanya itu, dan selama enampuluh tahun belum pernah dibukanya.”
Dikatakan tentang firman Allah swt, “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik,” (Q.s. AI Ma’arij: 5), bahwa “sabar yang baik” itu adalah sabar yang mencegah diketahuinya korban yang terkena penderitaan. Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Seandainya kesabaran dan syukur itu adalah dua ekor unta, bagiku akan sama saja mana yang akan kukendarai.”
Ketika terkena cobaan, Ibnu Syabramah semoga Allah swt. merahmatinya biasa mengatakan, “Semua ini hanyalah awan,” dan cobaan itu akan berlalu. Ketika Rasulullah saw. ditanya tentang iman, beliau menjelaskan: “(Iman) adalah keteguhan hati dalam bersabar dan bersikap murah hati.” (H.r. Abu Ya’la dan Baihaqi).

As Sary ditanya tentang sabar, dan ia mulai berbicara. Lalu seekor kalajengking merayap ke kakinya dan menyengatnya beberapa kali, namun ia sama sekali tidak bergeming. Seseorang bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak mencampakkannya?” Ia menjawab, “Aku malu kepada Allah swt. untuk berbicara tentang sabar sedang aku sendiri tidak bersabar.”
Dalam sebuah hadis dikatakan, “Orang orang miskin yang sabar akan bersama di majelis Allah swt. dihari Kebangkitan.”

Allah swt. mewahyukan kepada salah seorang Nabi Nya, “Aku menurunkan cobaan kepada hamba Ku, lalu ia berdoa kepada Ku. Tetapi aku menangguhkan doanya dan ia mengeluh kepada Ku. Maka Aku lalu bertanya, ‘Wahai hamba Ku, bagaimana Aku mengasihimu dari suatu yang dengannya Aku mengasihimu?” Ibnu ‘Uyaynah berkomentar mengenai arti firman Allah swt, “Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar,” (Q.s. As Sajdah: 24), bahwa artinya adalah, “Karena mereka memahami kepedulian pokok persoalan, maka Kami angkat mereka sebagai pemimpin.”
Saya mendengar Syeikh Abu Ali ad Daqqaq mengatakan, “Kondisi bersabar adalah jika engkau tidak berkeberatan terhadap apa yang telah ditetapkan (takdir), sedangkan menampakkan cobaan tanpa rnengeluh, maka hal ini tidaklah menghilangkan sabar. Allah swt. berfirman dalam kisah Nabi Ayyub as, “Sesungguhnya Kami dapati ia seorang yang sabar. Dialah sebaik baik hamba. Sesungguhnya ia senantiasa berpaling (kepada Kami).” (Q.s. Shaad: 44). Allah memfirmankan ini meskipun Ayyub berkata, “Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit.” (Q.s. AI Anbiya’: 83).” Dan saya mendengar beliau mengatakan, ‘Allah menyebutkan ucapan Ayyub ini agar ucapan tersebut menjadi jalan ke luar bagi orang orang yang lemah di antara ummat lni’.”

Salah seorang Sufi mengatakan, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya Kami dapati ia seorang yang sabar (shabir)”. Dia tidak berfirman, “yang paling sabar (shabur),” sebab Ayyub tidaklah sabar sepanjang waktu. Sebaliknya, terkadang beliau merasa senang terhadap cobaan yang menimpa dirinya dan mendapati cobaan tersebut menyenangkan. Pada saat menyenangi cobaan tersebut, beliau bukanlah orang yang sabar; karena itu Allah tidak menyebutkan, yang paling sabar”.
Syeikh Abu Ali ad Daqqaq menegaskan, “Hakikat sabar adalah jika si hamba keluar dari cobaan dalam keadaan seperti ketika memasukinya, sebagaimana dikatakan oleh Ayyub as. pada akhir cobaan yang menimpa diri beliau, ‘Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua Yang menyayangi.’ Ayyub memperlihatkan sikap berbicara yang layak dengan ucapannya, ‘Dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang menyayangi,’ tetapi beliau tidak berkata secara jelas, dengan kata kata, ‘Limpahkanlah kasih sayang-Mu kepadaku’.”

Sabar ada dua macam: Sabar para ahli lbadat (abidin) dan sabar Para pecinta (muhibbin). Mengenai sabar para ahli ibadat, adalah lebih baik jika sabar macam ini dipelihara. Mengenai sabar para pecinta sebaiknya ditinggalkan. Tentang makna kata kata ini, para Sufi membacakan syair berikut:
Di Hari Perpisahan, bahwa keputusaiiiiya Untuk bersabar adalah satu di antara dua sangkaan sangkaan dan dusta dusta.


Mengenai arti syair ini, saya telah mendengar Syeikh Abu Ali menuturkan, “Yaqub as. telah menyiapkan dirinya untuk bersabar. Karenanya, beliau lalu mengatakan, ‘Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku).’ Artinya, ‘Sikapku adalah bersabar dengan sabar yang baik.’ Namun belum sampai malam tiba, beliau sudah mengatakan, ‘Aduhai duka citaku terhadap Yusuf!’ (Q.s. Yusuf . 84).”

Senin, 02 Mei 2011

Mengatasi Pertanyaan Uang Kepada Anda

”Eh, gajimu berapa, sih?” Hm… Anda pasti terkejut bila mendengar seorang teman melontarkan pertanyaan seperti itu. Tidak masalah, apakah gaji Anda lebih tinggi atau lebih rendah daripada gaji teman Anda itu, tetapi berapa gaji Anda sebenarnya bukan urusan orang lain. Mereka tidak peduli bagaimana Anda bekerja keras untuk mendapatkan gaji sebesar itu, intinya mereka hanya ingin tahu saja.

Yang lebih penting, topik uang adalah topik yang sensitif. Bukan hanya ketika menanyakan soal gaji, tetapi juga ketika seseorang menanyakan harga barang-barang Anda, membayar utang, atau siapa yang harus membayar ketika makan bersama. Namun Mary Mitchell, penulis sejumlah buku etiket dan Presiden The Mitchell Organization, punya cara jitu untuk menghadapi situasi keuangan yang tidak nyaman ini. Ketika seseorang mengatakan sesuatu tentang uang, yang sering membuat Anda tidak nyaman, Mitchell mengatakan bahwa pertahanan terbaik adalah dengan mengubah topik pembicaraan.

“Gunakan nada suara yang sama ketika menanggapi seseorang yang menanyakan pertanyaan yang tidak pantas. Tanpa emosi, tanpa penilaian. Jika orang itu makin agresif, tersenyumlah dan tanyakan padanya, ‘Kenapa sih, kamu ingin tahu soal itu?’” tuturnya.

Mitchell memberikan saran-saran untuk menghadapi beberapa situasi tak nyaman mengenai keuangan yang sering Anda hadapi.

1. Seorang teman bertanya berapa gaji Anda atau suami Anda.
Ketika Anda memang sedang ngobrol dari hati ke hati dengan seorang teman, pertanyaan semacam ini memang mudah saja terlontar. Mitchell menyarankan agar Anda mengatasi hal ini dengan memberikan komentar, “Gaji kami cukup besar sehingga bisa jalan-jalan ke sini bersamamu!” Jika teman Anda ini tidak menangkap maksud Anda, Anda bisa mengalihkan topik pembicaraan dengan mengatakan bahwa Anda tidak akan membahas masalah pribadi.

2. Seorang teman berutang pada Anda, tetapi mereka tidak membayarnya, atau bahkan membahasnya.
Situasi semacam ini, anehnya, lebih membuat Anda sebagai si pemberi utang tidak nyaman ketimbang yang diberi utang. Sebab, siapa sih yang senang menagih-nagih utang? Tetapi tak ada cara lain untuk menghadapi orang yang bebal seperti ini, kecuali menanyainya langsung (tanpa menuduh bahwa ia berusaha menipu). Coba dekati orang yang berutang itu, lalu tanyalah, “Kapan kamu janji untuk membayar utangmu? Aku harus tahu, supaya aku bisa menghitung dana dalam anggaranku.” Tunggu sampai ia memberikan kepastian mengenai rencana pembayarannya. Bila tiba waktunya ia membayar, jangan ragu menagihnya.

3. Anda makan beramai-ramai dengan teman. Teman-teman Anda memesan menu utama dan berbagai minuman yang mahal, sedangkan Anda hanya memesan makanan ringan dan air putih. Tetapi ketika harus membayar, mereka membagi tagihannya sama rata.
Memang agak terlambat bila Anda menyadari bahwa acara makan bersama ini ternyata harus membagi bonnya sama rata. Meminta bayar sendiri-sendiri akan membuat Anda terkesan pelit, meskipun Anda punya hak untuk itu. Kecuali Anda bisa meminta pada waiter-nya untuk membuat bon secara terpisah, Anda memang harus membayar bon “sama rata” tadi. Jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran. Bila kelak Anda pergi makan bareng dengan teman-teman Anda lagi, katakan pada mereka sebelum masuk ke restoran bahwa Anda hanya akan memesan makanan ringan, dan ingin bonnya dipisahkan.

4. Ketika pergi bersama teman atau keluarga, mereka berasumsi bahwa Andalah yang akan membayari semua pengeluaran.
Menurut Mitchell, Anda perlu membahas masalah ini sebelum Anda bepergian. Meskipun begitu, Anda tak perlu mengungkit-ungkit pengalaman sebelumnya. Misalnya, mengapa selalu Anda yang harus membayar. Katakan saja, “Nanti ongkosnya kira-kira per orang Rp 100.000. Kamu mau ikut?” Kemudian ketika tiba waktunya membayar, bayarlah bagian Anda, lalu tinggalkan teman Anda untuk menyelesaikan bagiannya.

5. Teman Anda mendesak Anda untuk mengatakan berapa harga pakaian Anda, kendaraan, gadget, rumah, atau apapun yang menurut Anda bukan urusan mereka.
Ketika ada pertanyaan menyerang seperti ini, Anda tidak punya kewajiban untuk menjawabnya, demikian menurut Laurie Puhn, pakar relationship di New York City, pada situs Real Simple. “Jika teman bertanya tentang posisi seks favorit Anda, apakah Anda merasa harus menjawabnya? Tidak, kan?” kata Puhn.

Bila lain kali teman ini bertanya harga tas kulit Anda yang baru, Anna Post, pakar etiket yang juga penulis buku Emily Post’s Wedding Parties, menyarankan untuk mengelak secara halus. “Jika teman Anda menanyakan berapa harga rumah Anda, katakan, ‘Yah, lebih dari budget saya sih, tapi saya senang bisa membelinya’,” saran Post. Segera setelah itu, gantilah topik pembicaraannya, “Yuk, mau lihat-lihat enggak?” Jawaban Anda akan mengindikasikan bahwa topik harga bukanlah sesuatu yang pantas dibeberkan.

6. Beberapa orangtua murid ingin memberikan hadiah yang mahal untuk guru kelas anak Anda, dan harganya lebih mahal daripada yang ingin Anda belanjakan.
Jika salah satu orangtua murid teman sekelas anak Anda sudah membeli hadiah yang mahal, dan mengumumkan berapa yang harus dibayar masing-masing orangtua, Anda bisa mengucapkan terima kasih karena memilih hadiah yang bagus.

“Katakan, ‘Kami sudah punya hadiah sendiri, jadi kami enggak ikut patungan’,” jelas Robyn Spizman, penulis buku The Giftionary: An A-Z Reference Guide for Solving Your Gift-Giving Dilemmas…Forever!. “Kemudian belilah hadiah yang harganya sesuai kantong Anda.”

Cara lain, jika hadiahnya masih diputuskan dan Anda menginginkan hadiah yang lebih sederhana, kirimkan group e-mail atau SMS ke semua orangtua murid. Berikan masukan-masukan yang spesifik, seperti voucher belanja buku di toko buku favorit guru anak, dengan rincian biaya patungan masing-masing orang. Bila mereka setuju, uruslah pembelian voucher ini.

Minggu, 01 Mei 2011

Cara Melatih Kemampuan Bicara / Berkomunikasi

Tak hanya penampilan elegan. seorang profesional juga harus punya kemampuan bicara yang baik. setiap orang punya kemampuan itu, asalkan ia mau belajar. Bagaimana cara melatihnya?
Seorang profesional tidak hanya dilihat dari penampilan luarnya saja, tetapi juga dari tutur bahasa. Seringkali kita melihat cara bicara seseorang yang tidak menunjukkan dirinya seorang profesional. Apa yang perlu diperhatikan seorang profesional dalam bertutur kata?

PENGGUNAAN ISTILAH ASING

Dalam pembicaraan dengan relasi, seringkali kita menyelipkan istilah atau kata-kata asing. Seperti: “Schedule saya sangat tight, saya mohon sebelum bertemu kita membuat appointment dulu....” Etiskah bila seorang profesional menggunakan bahasa yang seperti itu? Dari segi etis sebaiknya kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Alasannya, bahasa Indonesia mudah dimengerti setiap orang. Kita bisa tetap menggunakan bahasa asing, jika memang sulit mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Hanya sebaik-nya kita menguraikan maksudnya.


Lain halnya, jika lawan bicara kita mampu berbahasa Inggris. Maka, kita pengunakan saja bahasa itu dalam percakapan. Toh, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Bahasa slank dalam percakapan sehari-hari juga bisa digunakan. Tapi sebatas untuk humor guna mencairkan suasana supaya tidak tegang.


TEKNIK BERBICARA YANG BAIK

Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi pun harus jelas agar tidak terjadi miscommunication. Perhatikan pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik, jika salah berkata-kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata pada lawan bicara.


Saat bicara dengan atasan, usa-hakan fokus. Bicara seperlunya, Jangan ngelantur sehingga intinya malah tidak jelas. Kalau atasan memancing kita membicarakan masalah personal seorang rekan sekerja, sebagai bawa-han yang profesional sebaiknya kita berbicara diplomatis. Jangan menjelek-jelekan rekan kita.


TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM

Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat. Kemampuan itu bisa dilatih. Seorang pendiam bisa tampil memikat di depan umum, asalkan ia mau belajar. Miliki kepercayaan diri. Kuasai bahan pembicaraan. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan:

* Tunjukkan antusias terhadap situasi dan pendengar.
* Lakukan kontak mata 5-15 detik, dan tatapan kita pun harus bekeliling bukan pada satu orang saja. Jadi, semua orang merasa diajak berbicara.
* Perlihatkan senyuman agar lawan bicara fokus pada kita.
* Sisipkanlah humor, karena humor akan menghilangkan kejenuhan. Hindari humor yang berbau porno.
* Fokus pada pembicaraan. Tidak perlu memperlihatkan semua wawasan yang kita punya, karena akan menunjukan kita sok pintar.
* Berikan pujian yang jujur pada orang lain, tanpa menyimpang dari maksud.




TEKNIK BERBICARA PROFESIONAL

Seorang profesional perlu mengenal teknik presentasi yang efektif, seperti yang disebutkan diatas. Ada tiga faktor penting lainnya:

* Faktor verbal, 7 %. Menyangkut pesan yang kita sampaikan termasuk kata-kata yang kita ucapkan
* Faktor vokal, 38 %. Intonasi, penekanan, dan resonansi suara.
* Faktor visual, 55 %. Penampilan kita.


Jadi, jangan menyepelekan penampilan dan suara, sehingga orang yang mendengarkan tidak bosan. Kita harus pintar mengaturnya sehingga menciptakan suasana yang “hidup” dan dinamis.


TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBICARAAN

Untuk mengawali suatu pembicaraan, adakanlah small talk, seperti mengucapkan selamat pagi, siang atau malam. Untuk memancing perhatian pendengar, lemparkan joke ringan. Setelah itu baru ke topik utama. Akhiri pembicaraan dengan ilustasi dan summary hasil pembicaraan di dalamnya. Jadi, jangan bicara dari A sampai Z, sebaiknya diringkas sehingga orang mengerti dan tidak melupakan pesan atau intisari pembicaraan.


BISA DIPELAJARI

Berbicara atau berkomunikasi secara profesional menuntut kesiapan tiga hal. Pertama wawasan atau materi yang kita sampaikan, kedua cara penyampaian yang meliputi gerak, intonasi suara, dan penekanannya, ketiga penampilan kita. Semua itu bisa kita pelajari asalkan kita mau. Milikilah motivasi untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu mencapai keberhasilan yang diinginkan.


Sumber: Indayati Oetomo
Direktur Internasional John Robert Powers